Kunjungan Raja Salman ke Indonesia merupakan peristiwa yang bersejarah bagi kedua Negara, mengingat hubungan erat yang telah terjalin begitu lama diantara kedua belah pihak. Raja Salaman dalam kunjungannya ke Indonesia membawa serta 25 pangeran, 14 Menteri, dan rombongan lainnya yang berjumlah sekitar 1500 orang dari Arab Saudi. Kunjungan yang dilakukan oleh Raja Salman bin Abdulazis Al-Saud ini mendapat sambutan hangat dari bapak Presiden Jokowidodo. Karena Arab Saudi merupakan barometer bagi seluruh umat Islam di Indonesia.

Raja Salman merupakan raja yang ke-tujuh bagi kerjaan Arab Saudi, Merupakan suatu keunikan dan kebetulan yang menarik, bahwa ternyata bapak Ir.
Jokowidodo merupakan presiden RI yang ke-tujuh setelah sebelumnya
menggantikan bapak SBY. Raja Salman resmi menjadi setelah menggantikan saudaranya Raja Nayef bin Abdul-Aziz Al Saud yang meninggal pada tahun 2015 silam. Selain kebetulan ini, kedua-duanya memiliki persamaan dalam hasrat untuk belajar. Raja Salman berhasil memperoleh 12 gelar Doktor honoris dari berbagai perguruan tinggi di Asia maupun Eropa. Dan begitupula Jokowi yang dari masa kecilnya berusaha untuk belajar, meskipun dalam keadaan ekonomi yang sangat minim, kendati demikian Jokowi berhasil membuktikan prestasinya dengan masuk ke perguruan Negri favorit
Universitas Gadjah Mada dan lulus sebagai sarjana kehutanan.

Baik Raja Salman dan Jokowi memiliki cerita politik yang hampir sama, yaitu Raja Salman sebelumnya tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang raja karena secara resmi beliau bukanlah putra mahkota kerajaan yang ditunjuk oleh Raja Abdullah. Tetapi dengan proses dan pengalamannya di berbagai bidang kementrian dan kepemerintahan kerajaan membuatnya mampu membuktikan bahwa ia memiliki kualitas untuk menjadi seorang raja menggantikan Alm. Raja Nayef bin Abdul-Aziz Al Saud. begitu pula dengan Jokowi, di dalam karir politiknya tidak pernah membayangkan untuk menjadi seorang Gubernur dan bahkan Presiden RI, tetapi proses dari mulai menjadi wali kota Surakarta sampai menjadi orang nomor satu di Republik Indonesia saat ini membuatnya menjadi layak untuk menjadi seorang Presiden.
Kedua pemimpin ini memiliki pandangan yang sama mengenai Islam, yaitu Islam moderat yang lebih terbuka, hal ini dinyatakan oleh Raja Arab Saudi tersebut dengan mengadakan pertemuan dengan tokoh lintas agama, dan mendorong tokoh-tokoh ulama di Indonesia untuk mengadakan pertemuan-pertemuan lintas agama. Dialog yang dilakukan oleh kedua kepala Negara dengan para pemimpin agama bertujuan untuk memerangi radikalisme dan ekstrimisme yang ada di kedua Negara dengan populasi muslim tersbesar di dunia. Raja Salman mengatakan dan memberikan contoh kepada para Ulama dialog-dialog yang dilakukan olehnya di kerajaannya.
Kedua tokoh tersebut telah menginspirasi banyak orang tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik, tentang rasa toleransi, tentang pengabdian pada negara, dan Agama. Serta keduanya menjadi suatu kekuatan baru, atau pengaruh yang besar bagi Islam yang lebih moderat di dunia saat ini
.
Nice story & inspiring!
ReplyDeleteHati2 sama penulisan gelar dan nama orang.
Seperti ini: bapak Ir. Jokowidodo :)